Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Teladan
dalam Berumah Tangga
|
Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin
Rawiyah
Meniti
jejak Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam kehidupan berumah tangga
adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim yang menginginkan kebahagiaan dalam
berumah tangga. Hal ini masuk dalam keumuman firman Allah Subhanahu wa ta'ala di
dalam Al-Qur`an:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ
كَثِيرًا
Allah
Subhanahu wa ta'ala telah bersumpah tentang keagungan akhlak Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam firman-Nya:
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam:
4)
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ اْلأَخْلَاقِ.
-وَفِي رِوَايَةٍ- إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ
اْلأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan budi
pekerti yang mulia.” –Dan di dalam sebuah riwayat-: “Sesungguhnya aku diutus
untuk menyempurnakan kebagusan akhlak.” (HR. Al-Imam Ahmad di dalam Musnad
(2/318) dan Al-Imam Al- Bukhari di dalam Al-Adab no. 273 dari sahabat Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu)
كَانَ رَسُولُ اللهِ أَحْسَنَ النَّاسِ
خُلُقًا
“Rasulullah adalah orang yang paling bagus akhlaknya.”
(HR. Al-Bukhari no. 6203 dan Muslim no. 659 dari sahabat Anas bin Malik
radhiyallahu 'anhu)
Abu Dzar
radhiyallahu 'anhu berkata kepada saudaranya tatkala datang berita diutusnya
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Pergilah engkau ke lembah itu dan
dengar apa ucapannya.” Kemudian dia kembali lalu
menyampaikan:
رَأَيْتُهُ يَأْمُرُ بِمَكَارِمَ
اْلأَخْلَاقِ
“Aku
melihat dia memerintahkan kepada budi pekerti yang baik.” (HR. Al-Bukhari no.
3861 dan Muslim no. 2474)
Seseorang
tidak akan menemukan kekecewaan bila dia menjadikan Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam sebagai suri teladan dalam semua tatanaan kehidupannya. Baik
ketika dia seorang diri, berumah tangga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dia akan berbahagia di saat banyak orang dirundung kesedihan. Dia akan tentram
di saat orang-orang dirundung kegelisahan. Dia akan terbimbing di saat semua
orang tersesat jalannya. Dia akan tabah dan sabar di saat orang lain gundah
gulana.
وَإِنْ تُطِيْعُوْهُ تَهْتَدُوا
“Dan jika
menaatinya niscaya kalian akan mendapatkan petunjuk.” (An-Nur:
54)
Hisyam bin
‘Amir berkata kepada ‘Aisyah radhiyallahu 'anha: “Wahai Ummul Mukminin,
beritahukan kepadaku tentang akhlak Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tidakkah kamu
membaca Al-Qur`an?” Hisyam bin Amir berkata: “Iya.” ‘Aisyah berkata:
كَانَ خُلُقُ نَبِيِّ اللهِ الْقُرْآنُ
“Akhlak
Nabiyullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Al-Qur`an.” (HR. Muslim no.
746)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar